Takokak Vs Leunca

Ceritanya aku lagi kangen sama masakan Sunda. Biasanya aku suka banget masak leunca. Resep masak leunca (ala aku) pernah kutulis di sini => masakan yang bisa ngabisin nasi semejikom.

Saat aku di suatu kota di Jawa Timur, aku belanja ke warung sayur pengin beli leunca. Ternyata nggak ada dong. Parahnya, mbak warungnya nggak tau apa itu leunca. Dengan bahasa tarzan aku menjelaskan ke mbaknya. Terus pesen mbaknya besok dibeliin di pasar. Esoknya aku diWA mbaknya kalau leunca pesenanku dah ready. Btw mbaknya nggak berani stock leunca banyak-banyak, takut nggak laku katanya. Hemh. Sebuah pemikiran yang sempit. 😁😁🙏

Dengan sumringah aku melangkah ke warung dan ambil pesenan. Waktu kulihat pesenanku, kok aneh ya. Oke deh aku bayar. Yamasak nggak jadi ku beli. Sampe rumah langsung ku masak dooong. Pas aku menyianginya, ku pegang-pegang kok tambah aneh ya?


Apakah leunca Jawa Timur begini adanya? Setelah masakanannya mateng,, udah ngiler-ngiler, sikaaaattt.. 
Aw.🤢
Lidahku langsung shock.
Bwlaaaaahhhh pait, nggak enaaaak. Jauuh dari ekspektasi. Loooh kok gini?

Langsung googling dan ternyata itu BUKAN LEUNCA. Itu adalah sodara tirinya. Yaitu TAKOKAK/ POKAK/ TERUNG PIPIT. Dari hasil googling itu, ada banyak manfaat takokak/ pokak. Wah, nggak rugi-rugi amat udah salah beli. Malah jadi tambah wawasan. Yey!

TAKOKAK VS LEUNCA
Takokak/ pokak/ terung pipit, teksturnya kasar. Buahnya keras. Dan rasanya paittt. 

Leunca teksturnya halus. Lebih lembut. Rasanya ada paitnya tapi cuma sayup-sayup, dan ada rasa manisnya tipis-tipis. 💃

Setelah berkali-kali praktik masak pokak, akhirnya aku berhasil menemukan cara agar rasanya nggak terlalu mengagetkan lidah.
 

Aku memasaknya dengan cara menumis seperti biasa, tapi diberi air agar lebih empuk pokaknya. Airnya ya dikit aja. Masak dengan penuh perasaan. Diberi bumbu-bumbu cinta.

Harusnya pake teri asin ya, tapi di sini susah, adanya teri tawar


Itu tadi ditumis ya. Lalu pada percobaan selanjutnya, aku bikin sambel. Tapi nggak ikut diuleg. Yaaa gini deh pokoknya:


Yang diuleg cuma cabe, tomat, bawang merah putih aja. Pokaknya disingkirin dulu ke wadah lain. Nanti dijadiin satu, emmm persis bikin sambel pete gitu. Goreng pokaknya agak dilamain, biar mengempuk. Kalau leunca, dimasak bentar aja udah enak, kyenyes krenyes dikunyah. Kalau pokak, digoreng setengah mateng yaa pait dan kulitnya masih keras.

Nyummy dummy mummy 😋

Makan yuk!

Comments

  1. ternyata takokak suka dimasak ya? di kebun saya banyak, tumbuh sendiri lagi, belum pernah di ambil buahnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa. Tapi rasanya lebih sangar dibanding sodaranya si leunca 😁 cobain masak gih! Hihihi 😋

      Delete

Post a Comment

Name:
Email:
Message:

Popular Posts