KEMOLOGEN
Banyak
pekerjaan yang belum disentuh, tapi akan terus menumpuk hari demi hari. Pada
akhirnya mau tidak mau tetap harus dikerjakan. Dan sekalinya punya hasrat untuk
mengerjakan, mampu memang, tapi sedikit kuwalahan karena saking banyaknya.
Salah satu contohnya ya ngurus blog yang udah banyak rumah laba-labanya ini.
Setiap hari harus menunggu waktu yang tepat untuk nulis. Begitu banyak tema
sampai numpuk-numpuk di kepala. Alhamdulillah saat ini ada kesempatan, meski
bingung tema mana yang harus dieksekusi. Begitu halnya dengan pekerjaan yang
lain, seperti cucian pakaian, setrikaan, nah yang kayak gini nih yang sering
dikeluhkan ibu-ibu nih. Kalau sudah numpuk, dikerjakan, wuaduhh capeeek buanyak
bangeet. Hahahaha. Nah itulah makna daripada kata KEMOLOGEN.
Kemologen
ini adalah Bahasa Jawa. Pelafalan kata "kemologen" itu huruf e dibaca
seperti saat mengucap kata "dendam", "budeg" (penurunan
fungsi pendengaran), "benar", yaa seperti itu. Sedangkan untuk huruf
o dibaca seperti saat mengucap kata "bohong", "sombong",
gitulah.
Sebenarnya bisa
sih diatur supaya tidak sampai kemologen. Yaitu dengan cara hidup teratur,
sudah terjadwal dengan baiknya, semua serba terorganisir dengan rapi. Wuow,
keren sekali. Tapi serapi rapinya kebusukan disembunyikan, akan tercium juga
manajemen waktu, adaaa aja suatu keadaan diluar kendali, pokoknya di luar
rencana, misal anak rewel. Sudah deh, kalau yang satu itu, bubar jalan semua to do list.
Akhir-akhir ini kalau aku kemologen, cuman mengeluarkan jurus pamungkas: istighfar. Iya, istighfar. Liat cucian numpuk, istighfar. Setrikaan menggunung, istighfar. Rumah berantakan, Alhamdulillaaaah,, berarti anakku sehat dan aktif. Tapi beresinnya sambil istighfar.
Ada keajaiban setelah aku melafazkan istighfar. Karena dzikrulloh menjadikanku ikhlas. Karena ikhlas, ada energi dahsyat dimana yang tadinya seolah beban berat, menjadikan pekerjaan itu enteng aja. Karena tidak merasa capek, bahkan malah senang jalainnya,, maka jadilah aku istri dan ibu yang bahagia. Happy wife, happy mom, happy me, happy life, happy family! Aamiin. Alhamdulillah. And finally I can say: I choose to be happy. Maasyaallah.
Comments
Post a Comment
Name:
Email:
Message: